China Diduga Gunakan Sindikat Kriminal untuk Melemahkan Palau

5 hours ago 2

loading...

China diduga gunakan sindikat kriminal untuk melemahkan Palau. Dugaan ini melibatkan Prince Group, konglomerat China-Kamboja yang didirikan pengusaha Chen Zhi. Foto/Radio Free Asia

JAKARTA - Laporan komprehensif lembaga pemikir Pacific Economics dari Amerika Serikat (AS) telah mengungkap strategi terencana yang digunakan China untuk melemahkan negara-negara kecil melalui organisasi kriminal.

Investigasi tersebut berfokus pada Palau, negara kecil di Pasifik Barat, yang mengungkap pendekatan multifaset untuk mengikis kedaulatan nasional melalui manipulasi ekonomi dan aktivitas kriminal.

Inti dari strategi ini adalah Prince Group, konglomerat China-Kamboja yang didirikan pengusaha Chen Zhi.

Kelompok tersebut telah mengusulkan investasi resor besar-besaran di Palau dengan total lebih dari USD1 miliar, sementara di saat yang sama terlibat dalam aktivitas kriminal serius termasuk pencucian uang, penipuan daring, dan perdagangan manusia. Investasi ini bukan sekadar proposisi bisnis, tetapi instrumen pengaruh geopolitik yang terencana.

Jarod Baker, salah satu pendiri Pacific Economics, memberikan wawasan penting tentang metode infiltrasi yang canggih ini.

“Sindikat kriminal berfungsi sebagai saluran rahasia bagi China untuk memasukkan uang, orang, dan sumber daya ke negara-negara target,” ujar Baker, seperti dikutip dari Mekong News, Senin (17/3/2025).

Meski Palau secara resmi mengakui Taiwan dan menolak kebijakan “Satu China”, jaringan kriminal ini menawarkan China jalur alternatif untuk memberikan tekanan politik dan ekonomi. Infiltrasi ini jauh melampaui aktivitas kriminal sederhana.

Pendekatan China bersifat komprehensif, menargetkan berbagai sektor termasuk akademisi, bisnis, dan lembaga budaya. Strategi multi-cabang ini bertujuan untuk secara bertahap melemahkan independensi dan posisi strategis Palau di kawasan Pasifik.

Konsekuensi potensial dari infiltrasi ini sangat mendalam dan luas. Perusahaan kriminal berpotensi menghalangi investor yang sah, yang menyebabkan kerusakan signifikan pada reputasi ekonomi dan industri pariwisata Palau.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |