Bisnis di Tengah Gejolak Global: Atur Ulang Strategi Akuisisi dan Retensi Pelanggan

8 hours ago 4

loading...

Ketegangan perdagangan membuat strategi bisnis mulai bergeser dari ekspansi agresif ke evaluasi manajemen proses bisnis yang lebih streamline, pendekatan yang lebih berorientasi efisiensi, loyalitas pelanggan. Foto/Dok

JAKARTA - Ketegangan perdagangan global kembali meningkat. Tarif impor baru dari Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah komoditas dan produk dari negara berkembang mendorong ketidakpastian ekonomi dan menekan daya saing bisnis.

Di tengah tekanan nilai tukar rupiah, perlambatan investasi pada teknologi, dan tingginya biaya operasional, bisnis dari berbagai sektor kini menghadapi dilema, untuk bagaimana tetap tumbuh tanpa harus membakar modal?

Situasi tersebut membuat strategi bisnis mulai bergeser dari ekspansi agresif ke evaluasi manajemen proses bisnis yang lebih streamline, pendekatan yang lebih berorientasi efisiensi, loyalitas pelanggan, dan ketahanan jangka panjang. Terutama dalam hal pengelolaan customer journey mulai dari akuisisi hingga retensi.

5 Insight Global yang Harus Diwaspadai Pebisnis Indonesia dalam Akuisisi & Retensi Pelanggan di 2025:

1. Biaya akuisisi pelanggan terus meningkat

Studi global menunjukkan Customer Acquisition Cost (CAC) melonjak lebih dari 60% dalam lima tahun terakhir. Pelanggan semakin selektif terhadap brand yang mereka pilih. Di saat yang sama, pasar customer engagement global juga terus berkembang, diprediksi naik dari USD22,3 miliar pada 2024 menjadi USD48,5 miliar di 2032. Hal ini menunjukkan urgensi untuk mengadopsi pendekatan akuisisi yang lebih efisien dan bernilai tinggi.

2. Loyalitas pelanggan semakin rapuh diera digital-first

Penelitian menunjukkan bahwa 80% konsumen lebih memilih brand yang memberikan pengalaman personalisasi. Namun sayangnya, banyak bisnis belum mampu memenuhi ekspektasi layanan yang cepat, personal, dan konsisten. Tanpa strategi engagement yang tepat, pelanggan mudah berpindah ke kompetitor hanya karena satu pengalaman buruk.

3. Fragmentasi channel masih menjadi hambatan besar

Banyak tim masih mengandalkan tools yang terpisah untuk marketing, sales, dan customer service. Akibatnya, data pelanggan tersebar, komunikasi terputus, dan respon lambat terhadap kebutuhan pelanggan menjadi tantangan harian. Padahal perusahaan dengan strategi omnichannel kuat mampu mempertahankan hingga 89% pelanggan mereka, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri.

4. Kurangnya integrasi antar tim yang menyentuh pelanggan

Ketika tim sales dan support bekerja dalam silo, potensi miskomunikasi dan duplikasi kerja meningkat. Hal ini tak hanya memperlambat proses bisnis, tapi juga menciptakan pengalaman pelanggan yang tidak konsisten-sesuatu yang bisa merusak kepercayaan dalam jangka panjang.

5. Tekanan ekonomi mendorong kebutuhan efisiensi tanpa kompromi pengalaman

Di tengah tekanan tarif AS, depresiasi rupiah, dan lonjakan biaya impor, perusahaan kini dituntut melakukan efisiensi. Namun efisiensi tidak cukup jika mengorbankan pengalaman pelanggan. Maka dari itu, adopsi teknologi berbasis AI menjadi sangat relevan karena mampu meningkatkan personalisasi, mempercepat respons, dan memperkuat retensi pelanggan dengan biaya lebih terukur. Pasar CRM di Indonesia sendiri diperkirakan akan tumbuh dari USD1,47 miliar di 2025 menjadi USD1,91 miliar pada 2030, seiring dengan digitalisasi bisnis yang makin merata.

Di tengah tekanan tersebut, kebutuhan akan solusi yang tidak hanya efisien, namun juga menyeluruh dan adaptif menjadi semakin penting. Perusahaan tak lagi cukup mengandalkan tools terpisah yang hanya menyelesaikan sebagian kecil dari perjalanan pelanggan. Dibutuhkan platform yang mampu menghubungkan seluruh proses, dari pemasaran, penjualan, hingga layanan, dalam satu ekosistem terpadu.

Menjawab tantangan, Mekari Qontak hadir dengan strategi baru untuk tahun 2025, berevolusi dari platform CRM dan Omnichannel menjadi Intelligent Customer Platform. Pendekatan ini dirancang untuk mendukung pertumbuhan produktif bisnis di tengah tekanan biaya dan meningkatnya ekspektasi pelanggan, dengan menghadirkan solusi berbasis AI yang menyeluruh, mulai dari akuisisi hingga retensi pelanggan

“Dulu kami hanya gunakan omnichannel dari Mekari Qontak untuk menangani inquiry pelanggan. Sekarang, kami juga memanfiaatkan CRM-nya untuk pelaporan internal sesuai regulasi. Koordinasi antar tim jadi lebih cepat dan komplain bisa langsung terdistribusi ke tim terkait. Lebih efiisien dan interaktifi,ˮ ujar Faradila Utami, Marketing Analyst and Strategist di IDS Medical Systems, perusahaan penyedia solusi alat kesehatan end-to-end.

Reposisi ini memperkuat fokus Mekari Qontak dalam mendukung tiga fungsi bisnis utama yaitu Marketing, Sales, dan Support, serta menjawab langsung permasalahan umum seperti keterputusan channel, lambatnya konversi, dan rendahnya visibilitas data pelanggan.

Sebagai perwujudan nyata dari strategi baru ini, Mekari Qontak juga meluncurkan empat paket solusi berbasis kebutuhan tim dan tahapan customer journey:

1. Broadcast, membantu tim marketing menjangkau audiens secara luas dan efisien lewat kampanye WhatsApp dan email yang terotomatisasi dan terukur.
2. Sales Suite, mempercepat proses penjualan dengan CRM yang terintegrasi, otomatisasi follow-up, dan visibilitas penuh atas pipeline.
3. Service Suite, memungkinkan tim support merespons lebih cepat dan menjaga kualitas layanan melalui manajemen tiket, SLA countdown, dan Chatbot AI.
4. Qontak 360, solusi lintas tim untuk mengelola seluruh customer journey secara end-to-end, dari akuisisi hingga retensi, dalam satu platform terpadu.
Setiap paket dirancang untuk mempermudah adopsi bagi perusahaan menengah hingga besar yang ingin mulai dengan cepat namun tetap fleksibel untuk skala besar. Untuk selengkapnya dapat dipelajari lewat permalink.

CMO Mekari, Brendan Rakhphongphairoj menambahkan “Reposisi Mekari Qontak tak lepas dari perubahan mendasar dalam perilaku konsumen dan arah pasar global serta mempertegas misi Mekari Qontak : to empowering businesses to reach, interact, win, and serve their customers. Dengan kecerdasan buatan, otomatisasi proses, dan workflow yang fleksibel, Mekari Qontak kini hadir sebagai alternatif strategis terhadap tools yang terfragmentasi, menjadi fondasi keterlibatan pelanggan yang berkelanjutan di era kompetisi yang makin menuntut kecepatan dan akurasi.ˮ

(akr)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |