loading...
Foto: Doc. Istimewa
Upaya memperkuat toleransi, moderasi beragama, dan kohesi sosial kembali ditunjukkan melalui peresmian dan pentahbisan Gedung Gereja Pusat Imanuel Gamsungi Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH) di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara. Peresmian ini mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak atas kontribusi sosial Haji Robert Nitiyudo Wachjo, Presiden Direktur NHM, yang berperan besar dalam pembangunan kembali rumah ibadah tersebut.
Kontribusi Haji Robert dalam pembangunan gereja ini mencerminkan komitmennya terhadap toleransi dan penghormatan lintas iman. Sebagai seorang mualaf yang sebelumnya beragama Kristen dan kini memeluk Islam, ia tetap menjunjung tinggi rasa hormat terhadap umat Kristiani, termasuk karyawan NHM serta masyarakat Kristen di Halmahera Utara dan Maluku Utara. Peresmian gereja yang dilaksanakan menjelang Natal menjadi wujud nyata kepedulian tersebut, memungkinkan umat Kristiani menjalankan ibadah dan perayaan Natal dengan lebih khidmat di rumah ibadah yang baru.
Peresmian gedung gereja ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh perwakilan pemerintah daerah, pihak gereja, dan NHM yang diwakili Rara Dodo Lawolo, Deputy Director Operations/Kepala Teknik Tambang NHM. Prosesi dilanjutkan dengan pengguntingan pita dan penyerahan kunci gedung gereja kepada Ketua Umum Sinode GMIH, Pdt. Dr. Demianus Ice, SH, MTH, sebagai simbol resmi dibukanya gereja pusat tersebut untuk digunakan oleh jemaat.
Kedatangan para undangan disambut dengan tarian tradisional cakalele, mencerminkan kuatnya nilai kearifan lokal yang berpadu dengan semangat kebersamaan lintas elemen masyarakat. Acara ini turut dihadiri Sekretaris Provinsi Maluku Utara, Bupati Halmahera Utara, Ketua DPRD, jajaran Forkopimda, pimpinan dan pendeta se-GMIH, tokoh pemuda, tokoh agama, serta unsur pemerintah daerah. Kehadiran lintas sektor tersebut menjadi cerminan dukungan kolektif terhadap pembangunan spiritual dan penguatan toleransi antarumat beragama.
Dalam sambutannya, Bupati Halmahera Utara Piet Hein Babua menyampaikan bahwa pembangunan kembali gereja ini memiliki makna mendalam, mengingat sebelumnya gedung tersebut sempat terdampak musibah kebakaran. “Setelah mengalami musibah kebakaran, banyak orang yang bertanya kapan gereja ini akan dibangun kembali, tapi puji Tuhan lewat tangan orang yang berhati mulia dan tulus dari seorang tokoh yang namanya Haji Robert dengan kerelaannya mau membangun kembali gereja ini. Beliau sudah banyak membantu warga Halut bahkan dari masa Covid-19. Saya menilai beliau layak disebut sebagai tokoh kemanusiaan di daerah ini,” kata Bupati.





































