loading...
Ayat-ayat Al-Quran dan hadis tentang mati syahid ini penting diketahui umat Islam. Foto ilustrasi/sindonews
Ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis tentang mati syahid ini penting diketahui umat Islam. Dalil-dalil apa saja? Simak ulasannya berikut ini.
Seorang ulama mazhab Asy'ariyah, Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani menjelaskan, orang mati syahid adalah orang yang akan meninggal atau sakaratul maut menyaksikan beberapa hal, meliputi malaikat turun kepada mereka, diperlihatkan surga, dan ruh mereka tetap hidup serta berada di sisi Allah SWT.
Berikut Ayat-ayat Al Quran dan Hadis Tentang Mati Syahid:
1. Surah Ali Imran Ayat 169 - 171
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ
فَرِحِيْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۙ وَيَسْتَبْشِرُوْنَ بِالَّذِيْنَ لَمْ يَلْحَقُوْا بِهِمْ مِّنْ خَلْفِهِمْ ۙ اَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۘ
يَسْتَبْشِرُوْنَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَفَضْلٍۗ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ ࣖ
Wa lā taḥsabannal-lażīna qutilū fī sabīlillāhi amwātā(n), bal aḥyā'un 'inda rabbihim yurzaqūn(a). Fariḥīna bimā ātāhumullāhu min faḍlih(ī), wa yastabsyirūna bil-lażīna lam yalḥaqū bihim min khalfihim, allā khaufun ‘alaihim wa lā hum yaḥzanūn(a). Yastabsyirūna bini‘matim minallāhi wa faḍl(in), wa annallāha lā yuḍī‘u ajral-mu'minīn(a).
Artinya: "Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya. Mereka bergembira dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya dan bergirang hati atas [keadaan] orang-orang yang berada di belakang yang belum menyusul mereka, yaitu bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah dan bahwa sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang mukmin," (QS. Ali-Imran [3]: 69-71).
Baca juga: Kemuliaan dan Keutamaan Mati Syahid, Kaum Muslim Wajib Tahu!
2. Surah An-Nisa Ayat 74
فَلْيُقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يَشْرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا بِالْاٰخِرَةِ ۗ وَمَنْ يُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيُقْتَلْ اَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا
Falyuqātil fī sabīlillāhil-lażīna yasytarūnal-ḥayātad-dun-yā bil-ākhirah(ti), wa may yuqātil fī sabīlillāhi fa yuqtal au yaglib fa saufa nu'tīhi ajran ‘aẓīmā(n).
Artinya: "Oleh karena itu, hendaklah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan [kehidupan] akhirat berperang di jalan Allah! Siapa yang berperang di jalan Allah dan gugur atau memperoleh kemenangan niscaya kelak Kami anugerahkan kepadanya pahala yang sangat besar," (QS. An-Nisa [4]: 74).
3. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
مَا يَجِدُ الشَّهِيدُ مِنْ مَسِّ الْقَتْلِ إِلَّا كَمَا يَجِدُ أَحَدُكُمْ مِنْ مَسِّ الْقَرْصَةِ
Artinya: "Orang yang mati syahid tidak merasakan sakitnya terbunuh kecuali seperti salah seorang dari kalian yang merasakan cubitan," (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Hadis Riwayat Ahmad dan Tirmidzi
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ، وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ، وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ
Artinya: "Seorang syahid memiliki enam keutamaan di sisi Allah: dosanya diampuni sejak tetesan darah pertama, diperlihatkan tempatnya di surga, dilindungi dari azab kubur, aman dari ketakutan besar [hari Kiamat], dipakaikan perhiasan iman, dinikahkan dengan bidadari, dan boleh memberi syafaat kepada 70 anggota keluarganya," (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
5. Hadis Riwayat Abu Dawud dan Nasai
مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
Artinya: "Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan hartanya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan agamanya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan darah [nyawanya], maka ia syahid. Dan barangsiapa terbunuh karena mempertahankan keluarganya, maka ia syahid," (HR. Abu Dawud dan Nasai).
Baca juga: Doa Memohon Mati Syahid, Diamalkan Khalifah Umar Bin Khattab
(wid)































