AS Menang Banyak? Ini Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Tarif

1 day ago 6

loading...

Indonesia menawarkan berbagai kerja sama yang saling menguntungkan dengan AS dalam negosiasi tarif perdagangan. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, dalam negosiasi tarif perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) yang baru dimulai, Indonesia aktif menawarkan berbagai potensi kerja sama yang saling menguntungkan. Indonesia menjadi salah satu negara yang lebih awal melakukan pembicaraan dengan pemerintah AS, menyusul negara lain seperti Vietnam, Jepang, dan Italia.

Memanfaatkan kesempatan tersebut, kata Menko Airlangga, delegasi Indonesia telah melakukan pembahasan yang hangat, cair, dan konstruktif dengan United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce. Dalam pertemuan tersebut, jelasnya, Indonesia mengajukan beberapa poin penting yang telah disampaikan melalui surat resmi.Salah satu tawaran utama dari Indonesia adalah peningkatan pembelian energi dari Amerika Serikat, termasuk Liquefied Petroleum Gas (LPG), food oil, dan bensin (gasoline).

Selain itu, Indonesia juga berencana untuk terus membeli produk agrikultur dari AS, seperti gandum, kedelai (soya bean), susu kedelai (soya bean milk), serta meningkatkan impor barang-barang modal.

"Dari pembahasan tadi, ada beberapa hal yang diusulkan oleh Indonesia seperti yang sudah disampaikan di dalam surat resmi, bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat, antara lain LPG, kemudian US food oil, dan gasoline. Juga Indonesia berencana untuk terus membeli produk agrikultur dan juga meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika," jelas Menko dalam konferensi per, JUmat (18/4/2025).

Indonesia juga berkomitmen untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia, termasuk mempertimbangkan perizinan dan insentif yang dapat diberikan.

Selain itu, kerja sama terkait mineral strategis atau critical mineral juga ditawarkan, serta upaya mempermudah prosedur impor untuk produk-produk Amerika, termasuk produk kualitas kultura. Dalam sektor investasi, Indonesia mendorong agar kerja sama dilakukan secara business to business.

Lebih lanjut, Indonesia menekankan pentingnya penguatan kerja sama di sektor pengembangan sumber daya manusia, termasuk pendidikan, sains, teknologi, engineering, matematika, ekonomi digital, serta jasa keuangan (financial services) yang diharapkan dapat lebih menguntungkan Amerika Serikat.

Poin krusial lainnya yang diangkat Indonesia adalah penerapan tarif yang lebih kompetitif dibandingkan negara-negara pesaing. Airlangga menyoroti bahwa produk ekspor utama Indonesia seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang saat ini dikenakan tarif yang lebih tinggi dibandingkan beberapa negara pesaing di ASEAN maupun negara Asia lainnya.

Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia berupaya untuk mencapai kesepakatan yang adil dan berimbang, serta menghindari dampak negatif dari kebijakan tarif AS terhadap ekspor nasional. Langkah-langkah yang diambil Indonesia mencerminkan strategi proaktif untuk menjaga akses pasar dan memperkuat kerja sama ekonomi dengan Amerika Serikat.

(fjo)

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |