AS Kerahkan Kapal Selam Nuklir Bersenjata 154 Rudal Tomahawk untuk Gertak China

6 hours ago 1

loading...

AS kerahkan kapal selam bertenaga nuklir USS Ohio bersenjata 154 rudal jelajah Tomahawk ke Samudra Pasifik Barat untuk menggertak China. Foto/Sgt Audrey MC Rampton/USMC

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir, yang dipersenjatai dengan 153 rudal jelajah Tomahawk, ke Samudra Pasifik Barat di tengah ekspansi cepat armada Angkatan Laut China. Media Amerika menggambarkan kehadiran kapal selam itu sebagai gertakan terhadap Beijing.

Kelompok Kapal Selam Tujuh Amerika mengatakan kepada Newsweek bahwa pengerahan kapal selama USS Ohio tersebut mencerminkan komitmen Amerika terhadap kawasan Indo-Pasifik. Kelompok ini memimpin kapal-kapal selam yang dikerahkan di Samudra Pasifik Barat, Samudra Hindia, dan Laut Arab.

"Kelompok Kapal Selam [Tujuh] akan memajukan kepentingan Amerika Serikat dan keamanan kemakmuran kawasan dengan secara efektif mengerahkan pasukan yang dikerahkan ke garis depan dan mampu bertempur di seluruh spektrum peperangan bawah laut. Kami akan berusaha mencegah konflik tetapi tetap siap untuk menang secara meyakinkan," kata kelompok tersebut.

Baca Juga: Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir, Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat

Foto-foto yang dirilis oleh kelompok tersebut menunjukkan USS Ohio tiba di Pangkalan Angkatan Laut Guam pada 23 April. Pulau Guam adalah rumah bagi beberapa pangkalan militer AS, yang berfungsi sebagai area persiapan utama untuk memproyeksikan kekuatan Amerika terhadap China, yang berjarak 1.800 mil.

Di bawah strategi penahanan AS, Guam adalah bagian dari Rantai Pulau Kedua, yang bertujuan untuk membatasi akses Angkatan Laut China ke Samudra Pasifik dengan memanfaatkan wilayah yang berpihak pada AS.

USS Ohio merupakan salah satu dari empat kapal selam berpeluru kendali kelas Ohio milik Angkatan Laut AS, bersama dengan USS Michigan, USS Florida, dan USS Georgia. Kapal selam bertenaga nuklir ini diubah dari kapal selam berpeluru kendali balistik berhulu ledak nuklir menjadi kapal selam berpeluru kendali jelajah Tomahawk konvensional.

Masing-masing kapal selam ini dapat dipersenjatai hingga 154 rudal jelajah Tomahawk, yang mampu mengenai sasaran darat secara tepat dari jarak 1.000 mil. Kapal selam ini juga dirancang untuk mendukung misi operasi khusus dengan menampung hingga 66 personel dan perlengkapannya.

Angkatan Laut China—yang terbesar di dunia berdasarkan jumlah lambung kapal, dengan lebih dari 370 kapal, termasuk 12 kapal selam bertenaga nuklir dan 48 kapal selam bertenaga diesel-listrik—telah sangat memprioritaskan modernisasi kekuatan kapal selamnya, kata Pentagon dalam sebuah laporan resminya.

Kapal selam yang bermarkas di Bangor, Washington, tersebut tengah melakukan apa yang disebutnya "operasi rutin" di Armada Ketujuh Angkatan Laut, menurut keterangan foto Kelompok Kapal Selam Tujuh AS.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |