Ajak Masyarakat Tingkatkan Transisi Energi Berkeadilan Dimulai dari Ramadan

2 days ago 4

loading...

Ramadan merupakan momen penting bagi umat muslim untuk menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dalam efisiensi dan transisi menuju sumber energi yang terbarukan. Foto/Dok

JAKARTA - Ramadan merupakan momen penting bagi umat muslim untuk menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dalam efisiensi dan transisi menuju sumber energi yang terbarukan .

Sebab itu Suara Muhammadiyah, Greenfaith Indonesia, MOSAIC, 1000Cahaya, dan Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah melaksanakan diskusi bertajuk ‘Cahaya Ramadan: Menjalani Ibadah Energi dengan Energi Berkelanjutan’.

Baca Juga

 Indonesia Harus Bisa Beralih dari Energi Fosil ke EBT

Acara ini berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi bersih dalam perspektif Islam, serta mendorong praktik ibadah Ramadan yang lebih ramah lingkungan. Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah dan Direktur Eksekutif Muhammadiyah Climate Center, Agus S. Djamil menyatakan pentingnya kemandirian energi.

"Saya merasa bahagia karena transisi energi kini menjadi isu yang diperbincangkan tidak hanya dalam lingkup akademik, tetapi juga dalam konteks agama. Kita perlu segera mewujudkan kemandirian energi, mengingat saat ini sebagian besar energi kita masih bergantung pada impor. Padahal Indonesia dianugerahi Tuhan dengan kekayaan energi, mulai energi air, panas bumi, laut, matahari, hingga angin," ujar Agus S. Djamil.

Agus juga menekankan, pentingnya mewujudkan kemandirian energi menggunakan sumber energi terbarukan yang melimpah. Beberapa contoh yang disebutkan adalah memanfaatkan sungai untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), serta potensi panas bumi dan energi laut.

Ia menambahkan, bahwa sumber energi berkelanjutan juga harus mempertimbangkan biaya Levelized Cost of Electricity (LCOE) yang rendah dan pengembalian investasi energi yang optimal.

Ajak Masyarakat Tingkatkan Transisi Energi Berkeadilan Dimulai dari Ramadan

Dalam acara ini, juga disosialisasikan Buku Fikih Transisi Energi Berkeadilan, yang telah melalui proses penulisan inklusif dari tahap diskusi hingga penulisan, melibatkan masyarakat yang terdampak. Buku ini diharapkan dapat menjadi landasan kerja bersama umat Islam dalam mendukung ambisi transisi energi Indonesia.

Qaem Aulassyahied dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, yang juga salah satu penulis buku tersebut, menekankan adanya disparitas ekonomi dalam energi. Sehingga penggunaan dan pemanfaatan sumber daya menjadi tidak seimbang.

Read Entire Article
| Opini Rakyat Politico | | |