loading...
Menag Nasaruddin Umar mencuri banyak perhatian, usai didapuk sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik dalam 100 hari kerja Kabinet Prabowo-Gibran. Foto/Ist
JAKARTA - Nasaruddin Umar yang menjabat Menteri Agama (Menag) mencuri banyak perhatian, usai didapuk sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik dalam 100 hari kerja Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.
Lembaga Survei Indonesia (LSI), menyebutkan jika Menag Nasaruddin Umar adalah menteri nomor satu dengan kinerja paling memuaskan, dari 1.220 responden yang dipilih secara acak.
Terkait survei ini, Nasaruddin Umar mengaku tidak pernah menduga jika dirinya akan jadi menteri terbaik sepanjang 100 hari kerja ini. Dirinya juga mengungkapkan jika saat ini masih dalam tahap perumusan visi.
Terpilihnya Menag menjadi menteri terbaik ini membuat banyak pihak penasaran akan sosoknya. Berikut beberapa fakta menarik terkait Nasaruddin Umar.
5 Fakta Nasaruddin Umar
1. Berasal dari Sulawesi Selatan
Nasaruddin Umar,lahir 23 Juni 1959, di Dua Boccoe, Bone, Sulawesi Selatan. Ia menghabiskan sebagian besar masa kecil dan mudanya di tanah kelahirannya tersebut.
Dikutip dari laman resmi Kemenag, Nasaruddin sempat bersekolah di SDN Ujung-Bone, dan Madrasah Ibtidaiyah Pesantren As’adiyah Sengkang. Setelah lulus dari pesantren, ia lalu melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
2. Riwayat Pendidikan
Nasaruddin mendapat gelar Sarjana Muda dari Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang tahun 1980. Lalu memperoleh gelar Sarjana Lengkap dari kampus dan fakultas yang sama di tahun 1984.
Setelah itu, ia melanjutkan program S2 di IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, hingga lulus di tahun 1992. Nasaruddin juga memperoleh gelar doktor dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998.
Tidak hanya itu, ia juga tercatat sebagai Visiting Student di Mcgill University Canada, Visiting Student di Leiden University Belanda, dan pernah ikut Sandwich program di Paris University Perancis.
3. Pernah jadi Bagian PBNU
Dalam urusan organisasi, Nasaruddin tercatat bahwa beliau juga menjabat sebagai salah satu Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027.